FKIP Universitas Dehasen Bengkulu
Bengkulu, 4 Juni 2025 – Garis Ilmu Press kembali menyelenggarakan Webinar Nasional yang sarat makna dan penuh inspirasi. Dengan mengangkat tema “Evaluasi Pembelajaran Inovatif Berbasis Budaya Lokal PAUD”, kegiatan ini menghadirkan narasumber utama yang berkompeten di bidangnya, yaitu Dr. Mimpira Haryono, M.Pd., dosen dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Dehasen Bengkulu.
Webinar ini diikuti secara daring oleh lebih dari 200 peserta dari seluruh Indonesia, yang terdiri atas para guru PAUD, dosen, mahasiswa, hingga praktisi pendidikan anak usia dini. Kegiatan berlangsung interaktif, dengan antusiasme peserta yang tinggi selama sesi pemaparan materi hingga diskusi tanya jawab.
Dalam paparannya, Dr. Mimpira Haryono, M.Pd. menyampaikan pentingnya menghadirkan model pembelajaran yang inovatif namun tetap berpijak pada budaya lokal. Menurutnya, pembelajaran yang berakar dari kearifan lokal mampu memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan kontekstual bagi anak-anak usia dini.
“Budaya lokal tidak boleh hilang. Dari budaya lokal inilah kita belajar banyak hal sebagai pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sudah saatnya pembelajaran PAUD mengintegrasikan budaya lokal ke dalam kurikulum. Para pengajar adalah ujung tombak dalam mewujudkan ini,” tegas Dr. Mimpira dalam sesinya.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa evaluasi pembelajaran dalam konteks PAUD tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses bagaimana anak belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya—termasuk nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Peserta webinar juga diajak untuk merefleksikan kembali pendekatan pembelajaran yang selama ini digunakan dan bagaimana mereka dapat menyesuaikannya agar lebih inklusif terhadap keberagaman budaya yang ada di daerah masing-masing. Banyak dari peserta memberikan apresiasi tinggi terhadap materi yang disampaikan, karena dianggap relevan dengan tantangan dan kebutuhan pendidikan masa kini.
Salah satu peserta, guru PAUD dari Sulawesi Selatan, menyampaikan kesannya dalam kolom diskusi:
“Materinya sangat menyentuh dan membuka wawasan. Selama ini kami belum banyak mengeksplor budaya lokal sebagai bahan ajar, padahal potensinya luar biasa. Terima kasih, Dr. Mimpira.”
Webinar ini menjadi momentum penting bagi para pendidik PAUD untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan berpihak pada karakter bangsa. Garis Ilmu Press sebagai penyelenggara menyatakan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan edukatif serupa di masa mendatang.
Dengan semangat kolaborasi dan pembaruan, webinar ini diharapkan dapat mendorong para guru dan akademisi untuk menjadikan budaya lokal sebagai sumber belajar utama dalam pendidikan anak usia dini, sehingga nilai-nilai luhur bangsa terus hidup dalam generasi masa depan.