Bengkulu, FKIP- Program Studi Sastra Inggris menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Mengintegrasikan Rencana Pembelajaran dalam Mengembangkan Itinerary Paket Wisata untuk Mempromosikan Budaya Lokal.” Acara ini diadakan melalui telekonferensi di lantai 4 Kampus 1 Universitas Dehasen Bengkulu dan dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Dehasen (UNIVED), Dr. Lina Tri Astuty B S, M.Pd, dan Wakil Rektor IV universitas, Dr. Citra Dewi, M.Pd.(20/05/2024)
Dr. Lina Tri Astuty B S, M.Pd, memulai acara dengan sambutan pembukaan yang penuh wawasan, menekankan pentingnya mengintegrasikan rencana pembelajaran dalam mengembangkan paket wisata yang menampilkan budaya lokal. “Inisiatif ini tidak hanya memperkaya pengalaman pendidikan tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi. Dengan menggabungkan kerangka akademik dengan aplikasi praktis, kita memberdayakan mahasiswa untuk menciptakan paket wisata yang bermakna dan imersif secara budaya,” katanya.
Dipandu oleh Ms. Sari Rejeki, M. Hum, dan Ms. N. Cahyaningrum, M.I.Kom dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIB) Universitas Pakuan, kuliah ini mempertemukan para pendidik, mahasiswa, dan profesional pariwisata untuk membahas pendekatan inovatif dalam mempromosikan budaya lokal melalui pariwisata edukatif. Ms. Sari Rejeki mengungkapkan antusiasmenya tentang potensi dampak dari proyek ini. “Mengintegrasikan rencana pembelajaran dengan itinerary tur memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan akademis mereka di dunia nyata, mendorong pemahaman dan apresiasi yang lebih dalam terhadap warisan lokal kita,” ujarnya.
Ms. N. Cahyaningrum juga menyoroti aspek kolaboratif dari inisiatif ini, dengan mencatat, “Kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri pariwisata sangat penting. Ini tidak hanya menguntungkan mahasiswa kami tetapi juga membantu menciptakan model pariwisata berkelanjutan yang menghormati dan menyoroti tradisi serta adat lokal. Inisiatif semacam ini dapat berperan penting dalam meningkatkan ekonomi lokal sekaligus memastikan bahwa warisan budaya dilestarikan dan dipromosikan.”
Kuliah umum ini membahas berbagai komponen dalam menciptakan rencana pembelajaran yang efektif dan menarik yang dapat diintegrasikan dengan lancar ke dalam paket wisata. Topik yang dibahas meliputi mengidentifikasi elemen budaya kunci untuk ditampilkan, merancang kegiatan interaktif dan edukatif untuk wisatawan, dan mengembangkan strategi untuk memasarkan paket-paket ini ke audiens yang lebih luas.
Para peserta terlibat dalam diskusi dan lokakarya yang hidup, mengeksplorasi kepraktisan penerapan paket wisata semacam itu. Mereka berbagi ide tentang bagaimana memanfaatkan alat dan platform digital untuk meningkatkan pengalaman edukatif bagi wisatawan, memastikan bahwa tur tersebut informatif dan menyenangkan.
Acara ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam pendidikan dan pariwisata, menunjukkan bagaimana keahlian akademik dapat diterapkan pada tantangan dunia nyata untuk menciptakan solusi inovatif. Pada akhir sesi, para peserta tidak hanya mendapatkan wawasan berharga tentang perencanaan pembelajaran dan promosi budaya tetapi juga menjalin koneksi baru dengan para profesional dari berbagai bidang.
Keberhasilan kuliah umum ini di Universitas Dehasen Bengkulu menyoroti minat dan komitmen yang semakin besar untuk mengintegrasikan inisiatif pendidikan dengan pariwisata budaya. Seiring universitas dan industri terus berkolaborasi, inisiatif semacam ini diharapkan memainkan peran penting dalam mempromosikan kesadaran budaya dan praktik pariwisata berkelanjutan di masa depan.
______________________________________________________________________________________________
version: English
Bengkulu, May 20, 2024, the English Literature Study Program hosted a public lecture themed “Incorporating Lesson Plan in Developing an Itinerary for a Tour Package to Promote Local Culture.” The event, held via teleconference on the 4th floor of Campus 1 at Dehasen University Bengkulu, was opened by Vice Dean of the Faculty of Teacher Training and Education (FKIP) at Universitas Dehasen (UNIVED), Dr. Lina Tri Astuty B S, M.Pd, and the university’s Vice Rector IV, Dr. Citra Dewi, M.Pd.
Dr. Lina Tri Astuty B S, M.Pd, began the event with an insightful opening remark, emphasizing the importance of integrating lesson plans into developing tour packages that showcase local culture. “This initiative not only enriches the educational experience but also contributes significantly to cultural preservation and economic development. By merging academic frameworks with practical applications, we empower students to create meaningful and culturally immersive tour packages,” she stated.
Hosted by Ms. Sari Rejeki, M. Hum, and Ms. N. Cahyaningrum, M.I.Kom, from the Faculty of Social and Political Sciences (FISIB) at University of Pakuan, the lecture brought together educators, students, and tourism professionals to discuss innovative approaches to promoting local culture through educational tourism. Ms. Sari Rejeki shared her enthusiasm about the potential impact of the project. “Integrating lesson plans with tour itineraries allows students to apply their academic knowledge in real-world settings, fostering a deeper understanding and appreciation of our local heritage,” she remarked.
Ms. N. Cahyaningrum also highlighted the collaborative aspect of the initiative, noting, “This collaboration between educational institutions and the tourism industry is crucial. It not only benefits our students but also helps in creating sustainable tourism models that respect and highlight local traditions and customs. Such initiatives can play a pivotal role in boosting local economies while ensuring that cultural heritage is preserved and promoted.”
The public lecture addressed various components of creating effective and engaging lesson plans that could be seamlessly integrated into tour packages. Topics covered included identifying key cultural elements to feature, designing interactive and educational activities for tourists, and developing strategies to market these packages to a broader audience.
Participants engaged in lively discussions and workshops, exploring the practicalities of implementing such tour packages. They shared ideas on how to leverage digital tools and platforms to enhance the educational experience for tourists, ensuring that the tours are both informative and enjoyable.
The event underscored the importance of interdisciplinary collaboration in education and tourism, demonstrating how academic expertise can be applied to real-world challenges to create innovative solutions. By the end of the session, participants had not only gained valuable insights into lesson planning and cultural promotion but also forged new connections with professionals across different fields.
The success of this public lecture at Universitas Dehasen Bengkulu highlights the growing interest and commitment to integrating educational initiatives with cultural tourism. As universities and industries continue to collaborate, such initiatives are expected to play a significant role in promoting cultural awareness and sustainable tourism practices in the future.