FGD FKIP Bahas Pemanfaatan Teknologi Fisheye Image untuk Deteksi Bullying di Sekolah

TIM Media FKIP | 27 Agustus 2025

Bengkulu, 26 Agustus 2025 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Dehasen Bengkulu menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU dengan Perseverance Technology Co., Ltd. Taiwan. Kegiatan yang berlangsung pukul 13.00–14.30 WIB di Ruang Teleconference lt 4 universitas dehasen bengkulu ini membahas tema yang sama, yaitu “Processing Fisheye Image Technology and Embedded System” The Faculty and Study Program Leaders od Universitas Dehasen Bengkulu , dengan fokus FKIP pada pemanfaatan teknologi untuk mendukung dunia pendidikan, khususnya deteksi tindakan perundungan (bullying) di sekolah dan dalam kelas.

Dekan FKIP, Dra. Asnawati, M.Kom, menyampaikan bahwa isu perundungan di sekolah menjadi perhatian penting dalam dunia pendidikan.

“We see image processing technology such as Fisheye Image as a supportive instrument in creating a safe and conducive learning environment. By installing fisheye lens cameras in classrooms, the monitoring area becomes wider and potential bullying actions can be detected more quickly.”

“Kami melihat teknologi pengolahan citra seperti Fisheye Image ini dapat menjadi instrumen pendukung dalam menciptakan suasana belajar yang aman dan kondusif. Jika kamera dengan lensa fisheye dipasang di kelas, maka area pemantauan menjadi lebih luas dan potensi tindakan bullying bisa lebih cepat terdeteksi,” ujarnya.

Tidak hanya itu, pernyataan ini juga diperkuat oleh Wakil Dekan FKIP, Dr. Feby Elra Perdima, M.Pd, yang menambahkan bahwa teknologi harus selalu diarahkan untuk kepentingan pendidikan.

“It is important for us to ensure that the use of technology is not merely a technical aspect, but also touches on the psychological and social dimensions of students. The data obtained must be processed wisely so that it does not create stigma, but instead truly supports the creation of a healthy learning environment.”

“Penting bagi kami memastikan bahwa pemanfaatan teknologi bukan sekadar aspek teknis, tetapi juga menyentuh dimensi psikologis dan sosial siswa. Data yang diperoleh nantinya perlu diolah secara bijak agar tidak menimbulkan stigma, melainkan benar-benar mendukung terciptanya lingkungan belajar yang sehat,” jelasnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani, Ibu Martiani, M.TPd, menekankan pentingnya deteksi bullying dalam aktivitas olahraga dan pembelajaran jasmani.

“Bullying often occurs outside the teacher’s supervision, especially during physical activities. With the implementation of Fisheye Image technology, suspicious behavior can be immediately identified and prevented before it causes further impact.”

“Bullying sering kali terjadi di luar pengawasan guru, terutama dalam aktivitas fisik. Dengan adanya teknologi Fisheye Image, perilaku yang mencurigakan dapat segera diketahui dan dicegah sebelum menimbulkan dampak lebih jauh,” katanya.

Pernyataan ini juga didukung oleh Ketua Program Studi Pendidikan Komputer, Bapak Fadlul Amdhi Yul, M.Pd.T, yang melihat dari sisi teknis implementasi.

“This technology can very likely be integrated with an automated data processing system. The camera captures can be processed with specific algorithms to detect movement patterns or facial expressions that indicate potential bullying.”

“Teknologi ini sangat mungkin untuk diintegrasikan dengan sistem pengolahan data otomatis. Hasil tangkapan kamera bisa diproses dengan algoritma tertentu untuk mendeteksi pola gerakan atau ekspresi yang mengarah pada bullying,” paparnya.

Lebih lanjut, Ketua Program Studi PG-PAUD, Ibu Dr. Lydia Margaretha, M.Pd.I, menyoroti relevansi teknologi ini untuk anak usia dini.

“Bullying at an early age often goes unnoticed because children are not yet able to express what they experience. If this technology can be applied in early childhood classrooms, it would certainly assist teachers in monitoring and intervening from the very beginning.”

“Bullying di usia dini seringkali tidak tampak secara langsung karena anak belum mampu menyampaikan apa yang dialami. Jika teknologi ini bisa diterapkan di kelas PAUD, tentu akan sangat membantu guru dalam melakukan pengawasan dan intervensi sejak dini,” ungkapnya.

Menambahkan perspektif dari sisi bahasa dan interaksi sosial, Ketua Program Studi Sastra Inggris, Ibu Merry Rulyanti, M.Pd, menyampaikan bahwa teknologi perlu dibarengi dengan pendekatan edukasi.

“The use of cameras is not merely for supervision, but also as a tool for reflection. For instance, securely recorded footage can be used to show students examples of inappropriate behavior and how they should properly treat their peers.”

“Penggunaan kamera bukan hanya untuk mengawasi, tetapi juga menjadi bahan refleksi. Misalnya, rekaman yang aman bisa dipakai untuk menunjukkan kepada siswa bagaimana perilaku yang tidak baik dan bagaimana seharusnya mereka memperlakukan teman,” ujarnya.

Pembahasan tersebut mendapat respon positif dari pihak Perseverance Technology Co., Ltd. Taiwan. Perwakilan tim teknis mereka menjelaskan bahwa teknologi Fisheye Image dapat dipadukan dengan embedded system yang memungkinkan deteksi otomatis dan real-time.

“We believe this system is not only capable of monitoring wide areas but can also be integrated with an early warning system. This way, schools can take immediate action if there are indications of bullying.”

“Kami percaya sistem ini tidak hanya mampu memantau area yang luas, tetapi juga bisa diintegrasikan dengan sistem peringatan dini. Dengan begitu, sekolah dapat mengambil tindakan segera jika ada indikasi bullying,” terang pihak perusahaan.

Melalui diskusi ini, FKIP Universitas Dehasen Bengkulu bersama mitra dari Taiwan menyepakati pentingnya tindak lanjut penelitian dan pengembangan. Analisis dari FGD menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi Fisheye Image berpotensi besar membantu guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, nyaman, dan bebas dari tindakan perundungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses