Untuk pertama kalinya kuliah umum di kampus Universitas Dehasen menghadirkan Walikota Bengkulu Helmi Hasan, Selasa (9/10). Dalam kuliah umumnya itu Helmi menantang mahasiswa Unived untuk menciptakan suatu aplikasi serupa Grab.
“Kalau ada yang bisa membuat model aplikasi tersebut dan bisa berjalan maka Pemkot akan membayarnya,” tantang Helmi kepada para mahasiwa Unived yang hadir dalam kuliah umum tersebut.
Kuliah umum ini sendiri diselengarakan oleh Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unived. Selain menghadirkan Walikota sebagai narasumber juga Rektor Unived, Prof Johan Setianto ikut menyampaikan kuliah umumnya.
Kegiatan ini juga diikuti oleh para Dekan di lingkungan Unived, Wakil Koni Provinsi, Dispora Provinsi, Organisasi Profesi dan Mahasiswa.
Selain memberi tantangan terhadap peran mahasiswa dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Helmi dalam kesempatan tersebut, juga memaparkan berbagai persoalan dan solusi sebagai seorang mahasiswa.
Dikatakannya mahasiwa harus mampu menjadikan kampus tidak hanya masalah akademis tetapi juga siap menghadapi berbagai persoalan setelah lulus. “Oleh karena itu, mahasiswa diminta untuk tetap kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan,” katanya.
Terkait dengan ‘tantangan’ pebuatan aplikasi teknologi yang spesifik ditujukan khusus kepada mahasiwa Unived Prodi Teknik Informatika dan Komputer itu, Helmi menceritakan bagaiman Grab menguasai jasa aplikasi layanan antar jemput.
“Bayangkan Grab itu dia punya perusahaan tapi gak punya bengkel, gak punya mobil. Tapi setiap mobil orang menjadi mobil dia. Coba bayangkan berapa kaya dia? Masa anak Dehasen yang di ilmu informatika dan Komputer tidak bisa membuat sistem aplikasi yang serupa,” ujar Helmi.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga merespon permintaan Rektor Unived untuk memberikan hibah mobil ambulance ke Universitas Dehasen. “Insya Allah tahun anggaran 2019, akan dihibahkan satu unit ambulance ke Unived,” tutupnya.