Mahasiswa Prodi Penjas FKIP Unived Mempraktikkan Permainan Pengaok-Gaokan di Bali dalam Benchmarking di UPMI Denpasar

FKIP UNIVED –  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani (Penjas) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Dehasen (Unived) Bengkulu mengikuti kegiatan benchmarking di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia Denpasar, Bali. Salah satu agenda utama dalam kunjungan ini adalah praktik permainan tradisional Pengaok-Gaokan, sebuah permainan khas Bali yang memiliki nilai edukatif dan kearifan lokal.(07/01/2025)

Kegiatan yang berlangsung pada 7 Januari 2025 ini dihadiri oleh dosen pendamping dari Prodi Penjas FKIP Unived serta para mahasiswa yang antusias mencoba dan mempelajari permainan Pengaok-Gaokan secara langsung. Permainan ini dikenal sebagai permainan tradisional yang melibatkan strategi, kecepatan, serta kekompakan dalam tim, sehingga sangat relevan untuk dijadikan sebagai metode pembelajaran dalam pendidikan jasmani.

Menurut Martiani, M.TPd, permainan Pengaok-Gaokan tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa, tetapi juga menambah wawasan mereka mengenai keberagaman budaya olahraga tradisional yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah. “Benchmarking ini menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana permainan tradisional dapat menjadi bagian dari kurikulum pendidikan jasmani modern. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana permainan ini dikemas dalam sistem pembelajaran di Bali,” ujarnya.

Selama sesi praktik, mahasiswa diajak untuk memahami aturan permainan, teknik dasar, serta filosofi yang terkandung dalam Pengaok-Gaokan. Para mahasiswa juga berkesempatan untuk bermain langsung bersama mahasiswa UPMI Denpasar, menciptakan suasana yang interaktif dan menyenangkan.

Salah satu mahasiswa peserta, [nama mahasiswa], mengungkapkan kesan positifnya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat senang bisa mempraktikkan permainan Pengaok-Gaokan langsung di tempat asalnya. Ini pengalaman yang luar biasa, karena selain belajar teknik bermain, kami juga memahami nilai-nilai kerja sama dan kebersamaan yang terkandung dalam permainan ini,” katanya.

Selain praktik permainan tradisional, benchmarking ini juga mencakup diskusi akademik antara mahasiswa dan dosen dari kedua institusi, yang membahas berbagai metode inovatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan berbasis kearifan lokal di masa mendatang.

Dekan FKIP Unived, Ibu Dra. Asnawati, S.Kom., M.Kom., menyampaikan harapannya agar kegiatan benchmarking seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin. “Kami berharap mahasiswa mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh dalam dunia pendidikan nantinya. Pembelajaran berbasis budaya lokal seperti ini sangat penting untuk memperkaya kurikulum pendidikan jasmani,” ujarnya.

Kegiatan benchmarking ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan cendera mata sebagai bentuk apresiasi dan kerja sama antara FKIP Unived Bengkulu dan UPMI Denpasar. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami pentingnya melestarikan permainan tradisional serta menerapkannya dalam konteks pendidikan jasmani modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.