FKIP Universitas Dehasen Bengkulu
Tiga dosen dari Program Studi Sastra Inggris, Dr. Lina Tri Astuty Beru Sembiring, M.Pd, Ami Pradana, M.Pd, dan Aziiz Rahman Putra, M.Pd, berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan teknis pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) berbasis budaya Bengkulu. Acara ini diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu dan berlangsung pada 3-5 Juni 2024 di Hotel Santika Bengkulu.
Bimbingan teknis ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran BIPA dengan memperkenalkan dan mengintegrasikan budaya lokal Bengkulu dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, para pengajar diharapkan tidak hanya mampu mengajarkan bahasa Indonesia secara efektif, tetapi juga mampu memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal kepada penutur asing.
Hari Pertama: Pembukaan dan Materi Dasar
Kegiatan dibuka pada tanggal 3 Juni 2024 dengan sambutan dari Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran pengajar BIPA dalam mempromosikan budaya lokal. “Bengkulu memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dari tarian, musik, hingga kuliner. Melalui program ini, kami berharap para pengajar dapat mengintegrasikan elemen-elemen ini dalam pengajaran BIPA,” ujar Dwi Laily.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi dasar tentang metode pengajaran BIPA, termasuk teknik-teknik untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik. Dr. Lina Tri Astuty Beru Sembiring menyatakan, “Materi yang diberikan sangat bermanfaat dan memberikan perspektif baru dalam pengajaran BIPA. Saya merasa lebih siap untuk mengajar dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan berbasis budaya.”
Hari Kedua: Workshop dan Diskusi
Hari kedua, 4 Juni 2024, difokuskan pada workshop dan diskusi. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengembangkan materi ajar yang mengintegrasikan budaya Bengkulu. Ami Pradana, M.Pd, mengungkapkan antusiasmenya, “Diskusi kelompok sangat produktif. Kami berbagi ide dan pengalaman, serta mengembangkan rencana pengajaran yang inovatif. Misalnya, kami merancang sebuah modul yang mengajarkan tata bahasa melalui cerita rakyat Bengkulu.”
Hari Ketiga: Presentasi dan Evaluasi
Pada hari terakhir, 5 Juni 2024, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. Presentasi ini dinilai oleh panel yang terdiri dari para ahli bahasa dan budaya. Aziiz Rahman Putra, M.Pd, yang kelompoknya mengembangkan materi ajar tentang seni dan musik tradisional Bengkulu, mengatakan, “Presentasi ini memberikan kesempatan bagi kami untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif. Kami belajar banyak dari penilaian dan komentar para panelis.”
Acara ditutup dengan sesi evaluasi dan pemberian sertifikat kepada para peserta. Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum. dalam pidato penutupnya menyatakan harapannya agar para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pengajaran mereka. “Kami berharap, dengan adanya bimbingan teknis ini, pengajaran BIPA di Bengkulu akan semakin berkualitas dan mampu menarik minat lebih banyak penutur asing untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengenal budaya kita,” tutup . Dwi Laily.
Manfaat dan Harapan
Keikutsertaan Dr. Lina Tri Astuty Beru Sembiring, Ami Pradana, dan Aziiz Rahman Putra dalam kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Prodi Sastra Inggris. Mereka akan menjadi pionir dalam pengajaran BIPA berbasis budaya Bengkulu di institusi mereka, serta membagikan ilmu dan pengalaman yang diperoleh kepada rekan-rekan dosen lainnya.
Sebagai penutup, Dr. Lina Tri Astuty menambahkan, “Kami sangat berterima kasih kepada Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu atas kesempatan ini. Kami berkomitmen untuk mengimplementasikan semua ilmu yang kami dapatkan demi kemajuan pendidikan bahasa dan budaya di Bengkulu.”
Dengan demikian, kegiatan bimbingan teknis ini bukan hanya menjadi ajang peningkatan kompetensi, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mempromosikan budaya Bengkulu melalui pendidikan bahasa.